Saya menderita diabetes sejak tahun 1987 pada umur 41 tahun. Sejak saat itu, obat-obatan anti diabetes telah menjadi konsumsi harian saya. Saya dilarang makan berbagai makanan. Pada February 2007, saya kondisi saya semakin menurun dan saya mulai disuntik insulin untuk menurunkan kadar gula darah saya yang mulai meninggi di atas rata-rata. Saya menjadi sering ketakutan (paranoid) dan memutuskan untuk berjuang melawan penyakit ini.
Teman saya yang juga rekan kerja saya di Kantor Pengadilan Singapura, Lucy Goh, membawakan saya beberapa botol air yang telah diolah dengan biodisc, setiap hari untuk diminum. Hal ini berlangsung sekitar 3 bulan. Ketika berkunjung ke dokter tanggal 15 Mei 2007, dokter mengatakan bahwa gula darah saya telah menurun dan saya tidak perlu disuntik insulin lagi.
Akan tetapi pada bulan Juni 2007, kaki saya membengkak. Saya menjadi ragu akan hal ini. Seorang teman lalu menyarankan agar saya menemui dr. Wong di Poliklinik pada tanggal 30 Juni 2007. Dr Wong mengataan bahwa kondisi kaki saya sangat buruk terutama kaki kanan yang telah terinfeksi. Dia juga mengatakan untuk merujuk saya ke seorang dokter spesialis di Singapore General Hospital untuk pemeriksaan lebih lanjut. Beliau juga mengingatkan bahwa saya harus siap untuk amputasi bila memang diperlukan.
Hari itu mungkin merupakan hari yang paling menyedihkan buat saya. Akan tetapi teman saya memberi harapan. Ia mengundang saya ke rumahnya dan diperkenalkan dengan Biodisc, suatu alat yang sangat aneh buat saya. Alat tersebut ternyata memiliki kemampuan penyembuhan yang sangat dahsyat.
Kaki saya disinari dengan senter LED melalui alat tersebut dan diputar berlawanan arah jarum jam selama kurang lebih 15-20 menit untuk setiap kaki. Proses ini dilakukan lagi keesokan harinya, 1 july 2007 dan tanggal 2 July 2007.
Hasilnya luar biasa. Kaki saya yang bengkak membaik dan kembali ke kondisi hampir sempurna lagi. Akan tetapi ancaman amputasi masih terngiang dalam telinga saya. Saya sangat takut bila memang harus dirujuk ke Singapore General Hospital. Lalu, saya memberanikan diri mengunjungi poliklinik pada jam 2 siang, 2 july 2007.
Ternyata dokter takjub dengan apa yang saya alami. Dia tidak jadi merujuk saya ke SGH tetapi hanya memberikan salep dan antibiotic. Saya pulang ke rumah dengan sukacita. Bagi saya, Biodisc merupakan karunia ajaib bagi kesehatan umat manusia. (biodisc.com)
Teman saya yang juga rekan kerja saya di Kantor Pengadilan Singapura, Lucy Goh, membawakan saya beberapa botol air yang telah diolah dengan biodisc, setiap hari untuk diminum. Hal ini berlangsung sekitar 3 bulan. Ketika berkunjung ke dokter tanggal 15 Mei 2007, dokter mengatakan bahwa gula darah saya telah menurun dan saya tidak perlu disuntik insulin lagi.
Akan tetapi pada bulan Juni 2007, kaki saya membengkak. Saya menjadi ragu akan hal ini. Seorang teman lalu menyarankan agar saya menemui dr. Wong di Poliklinik pada tanggal 30 Juni 2007. Dr Wong mengataan bahwa kondisi kaki saya sangat buruk terutama kaki kanan yang telah terinfeksi. Dia juga mengatakan untuk merujuk saya ke seorang dokter spesialis di Singapore General Hospital untuk pemeriksaan lebih lanjut. Beliau juga mengingatkan bahwa saya harus siap untuk amputasi bila memang diperlukan.
Hari itu mungkin merupakan hari yang paling menyedihkan buat saya. Akan tetapi teman saya memberi harapan. Ia mengundang saya ke rumahnya dan diperkenalkan dengan Biodisc, suatu alat yang sangat aneh buat saya. Alat tersebut ternyata memiliki kemampuan penyembuhan yang sangat dahsyat.
Kaki saya disinari dengan senter LED melalui alat tersebut dan diputar berlawanan arah jarum jam selama kurang lebih 15-20 menit untuk setiap kaki. Proses ini dilakukan lagi keesokan harinya, 1 july 2007 dan tanggal 2 July 2007.
Hasilnya luar biasa. Kaki saya yang bengkak membaik dan kembali ke kondisi hampir sempurna lagi. Akan tetapi ancaman amputasi masih terngiang dalam telinga saya. Saya sangat takut bila memang harus dirujuk ke Singapore General Hospital. Lalu, saya memberanikan diri mengunjungi poliklinik pada jam 2 siang, 2 july 2007.
Ternyata dokter takjub dengan apa yang saya alami. Dia tidak jadi merujuk saya ke SGH tetapi hanya memberikan salep dan antibiotic. Saya pulang ke rumah dengan sukacita. Bagi saya, Biodisc merupakan karunia ajaib bagi kesehatan umat manusia. (biodisc.com)
0 komentar
Posting Komentar