Apa jadinya bila tubuh kita kekurangan Kalium? Mungkin pengalaman bapak Aswin, 28 tahun, dari Poso, Sulawesi Tengah dapat kita jadikan pelajaran.
Ayah beranak satu ini tidak pernah menduga akan mengalami siksaan penyakit yang ia tidak ketahui ujung pangkalnya.
Penyakitnya bermula sekitar tahun 2008. Saat itu ia merasa lemas, demam, nafsu makan hilang dan aneka gejala aneh lainnya. Karena selama ini dia sehat-sehat saja, pak Aswin tidak terlalu risau.
Akan tetapi penyakitnya ternyata makin menjadi. Dalam waktu singkat ia menjadi sangat lemah, terkapar dan tidak bisa melakukan apa-apa. Ia sempat dirawat beberapa hari di Palu dan keluar setelah merasa membaik. Akan tetapi penyakitnya selalu kambuh dan kambuh lagi.
Pak Aswin juga sempat menjalani perawatan di Makassar. Di situlah untuk pertama kalinya dia mendengar bahwa apa yang dialaminya adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan Kalium dalam tubuh. Oleh dokter, ia dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi pisang dan air kelapa terutama bila penyakitnya kambuh.
Hari-hari selanjutnya sangat tidak mengenakkan. Penyakitnya selalu kambuh. Bila serangan penyakitnya datang, ia langsung lemas, kehilangan tenaga. Nafsu makan tidak ada sama sekali. Akibatnya ia akan terbaring lemas.
Saat sakit, ia biasanya terbaring selama seminggu sambil mengkonsumsi makanan kaya Kalium seperti pisang dan minum air kelapa. Ia perhatikan, sejak menderita penyakit ini, tubuhnya menjadi sukar sekali berkeringat. Padahal dulunya, ia merasa badannya selalu basah oleh keringat. Setelah sakit sekitar 10 hari sammpai 2 minggu, kesembuhan, biasanya hanya dinikmati sekitar 3 hari sampai seminggu, setelah itu ia terkapar lagi.
Sebagai pegawai admin di sebuah perusahaan Finance, ia sangat terganggu dengan penyakitnya. Ia sering tidak masuk kerja karena sakit. Pada saat masuk kerja pun, ia tidak bisa bekerja normal. Sedikit-sedikit Aswin harus istirahat karena rasa lelah yang dirasakannya. Hampir setiap hari ia pulang malam karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaan pada waktunya.
Pengalaman paling parah dialaminya pada lebaran tahun 2010 lalu. Saat itu penyakit pak Aswin sedang kambuh. Ia telah beberapa hari terbaring lemas. Pagi itu rumah kosong karena seisi rumah pagi-pagi berangkat ke lapangan untuk sholat Ied. Karena ingin buang air, pak Aswin dengan sekuat tenaga berusaha mencapai kamar mandi. Setelah dalam kamar mandi, tiba-tiba semua terasa gelap. Ia pingsan, entah berapa lama. Saat tersadar, ia telah berada di kamar dikelilingi keluarga yang kuatir dengan kondisinya.
Gangguan penyakit ini terus berlanjut, sampai hari Senin 30 Mei 2011, ia menerima Biodisc pesanannya. Tidak sabar ia mencoba mengkonsumsi air Biodisc. Suatu hal yang luar biasa, ia melalui satu minggu pertama tanpa penyakit kambuhannya.
Kondisi tubuhnya dirasakan meningkat luar biasa. Dengan semangat pak Aswin menceritakan pengalamannya berkendara sepeda motor dari Poso ke Palu bersama anak istrinya. Biasanya mereka harus sering berhenti karena rasa sakit yang biasa menyiksa terutama di bagian pinggang belakang. Kali ini mereka menjalani jalur ini tanpa capek.
Pak Aswin menghentikan konsumsi pisang dan air kelapa yang berlebihan. Ia telah memutuskan untuk hidup normal dengan biodisc. Satu hal yang sangat disyukurinya adalah keringatnya telah kembali. Meski baru beberapa hari mengkonsumsi air biodisc, badannya sudah sangat normal mengembalikan proses respirasi sebagai bagian dari metabolisme normal tubuhnya.
Selain kesehatan yang membaik, Aswin juga bersyukur bahwa waktunya bersama keluarga kini jauh lebih banyak. Ia dapat pulang kerja tepat jam 17.00 karena semua pekerjaan kantor dapat diselesaikan tepat waktu. Ia kini tidak perlu lagi minta izin karena sakit.
Tidak kalah bahagianya karena orang tua dan tetangga Aswin juga menikmati kesembuhan dari diabetes dan kolesterol karena Biodisc. Sebaik-baiknya hidup, adalah hidup yang bermanfaat bagi orang lain. Itulah yang dijalani Aswin bersama Biodisc.
Pak Aswin dapat dihubungi di nomor 0852 5596 4159.
Ayah beranak satu ini tidak pernah menduga akan mengalami siksaan penyakit yang ia tidak ketahui ujung pangkalnya.
Penyakitnya bermula sekitar tahun 2008. Saat itu ia merasa lemas, demam, nafsu makan hilang dan aneka gejala aneh lainnya. Karena selama ini dia sehat-sehat saja, pak Aswin tidak terlalu risau.
Akan tetapi penyakitnya ternyata makin menjadi. Dalam waktu singkat ia menjadi sangat lemah, terkapar dan tidak bisa melakukan apa-apa. Ia sempat dirawat beberapa hari di Palu dan keluar setelah merasa membaik. Akan tetapi penyakitnya selalu kambuh dan kambuh lagi.
Pak Aswin juga sempat menjalani perawatan di Makassar. Di situlah untuk pertama kalinya dia mendengar bahwa apa yang dialaminya adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan Kalium dalam tubuh. Oleh dokter, ia dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi pisang dan air kelapa terutama bila penyakitnya kambuh.
Hari-hari selanjutnya sangat tidak mengenakkan. Penyakitnya selalu kambuh. Bila serangan penyakitnya datang, ia langsung lemas, kehilangan tenaga. Nafsu makan tidak ada sama sekali. Akibatnya ia akan terbaring lemas.
Saat sakit, ia biasanya terbaring selama seminggu sambil mengkonsumsi makanan kaya Kalium seperti pisang dan minum air kelapa. Ia perhatikan, sejak menderita penyakit ini, tubuhnya menjadi sukar sekali berkeringat. Padahal dulunya, ia merasa badannya selalu basah oleh keringat. Setelah sakit sekitar 10 hari sammpai 2 minggu, kesembuhan, biasanya hanya dinikmati sekitar 3 hari sampai seminggu, setelah itu ia terkapar lagi.
Sebagai pegawai admin di sebuah perusahaan Finance, ia sangat terganggu dengan penyakitnya. Ia sering tidak masuk kerja karena sakit. Pada saat masuk kerja pun, ia tidak bisa bekerja normal. Sedikit-sedikit Aswin harus istirahat karena rasa lelah yang dirasakannya. Hampir setiap hari ia pulang malam karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaan pada waktunya.
Pengalaman paling parah dialaminya pada lebaran tahun 2010 lalu. Saat itu penyakit pak Aswin sedang kambuh. Ia telah beberapa hari terbaring lemas. Pagi itu rumah kosong karena seisi rumah pagi-pagi berangkat ke lapangan untuk sholat Ied. Karena ingin buang air, pak Aswin dengan sekuat tenaga berusaha mencapai kamar mandi. Setelah dalam kamar mandi, tiba-tiba semua terasa gelap. Ia pingsan, entah berapa lama. Saat tersadar, ia telah berada di kamar dikelilingi keluarga yang kuatir dengan kondisinya.
Gangguan penyakit ini terus berlanjut, sampai hari Senin 30 Mei 2011, ia menerima Biodisc pesanannya. Tidak sabar ia mencoba mengkonsumsi air Biodisc. Suatu hal yang luar biasa, ia melalui satu minggu pertama tanpa penyakit kambuhannya.
Kondisi tubuhnya dirasakan meningkat luar biasa. Dengan semangat pak Aswin menceritakan pengalamannya berkendara sepeda motor dari Poso ke Palu bersama anak istrinya. Biasanya mereka harus sering berhenti karena rasa sakit yang biasa menyiksa terutama di bagian pinggang belakang. Kali ini mereka menjalani jalur ini tanpa capek.
Pak Aswin menghentikan konsumsi pisang dan air kelapa yang berlebihan. Ia telah memutuskan untuk hidup normal dengan biodisc. Satu hal yang sangat disyukurinya adalah keringatnya telah kembali. Meski baru beberapa hari mengkonsumsi air biodisc, badannya sudah sangat normal mengembalikan proses respirasi sebagai bagian dari metabolisme normal tubuhnya.
Selain kesehatan yang membaik, Aswin juga bersyukur bahwa waktunya bersama keluarga kini jauh lebih banyak. Ia dapat pulang kerja tepat jam 17.00 karena semua pekerjaan kantor dapat diselesaikan tepat waktu. Ia kini tidak perlu lagi minta izin karena sakit.
Tidak kalah bahagianya karena orang tua dan tetangga Aswin juga menikmati kesembuhan dari diabetes dan kolesterol karena Biodisc. Sebaik-baiknya hidup, adalah hidup yang bermanfaat bagi orang lain. Itulah yang dijalani Aswin bersama Biodisc.
Pak Aswin dapat dihubungi di nomor 0852 5596 4159.
0 komentar
Posting Komentar